SimetrisNews - Eropa merupakan salah satu benua yang memiliki banyak sekali negara maju. Negara-negara tersebut sering menjadi tujuan pelancong karena hampir semua negara di Eropa menawarkan kota-kota dengan bangunan tua yang indah, megah, dan jarang ditemukan di mana pun.
Namun, ada satu fakta unik yang mungkin jarang diketahui banyak orang yakni jarang sekali terlihat bangunan tinggi di Eropa. Hal ini berbeda dengan penampakan kota metropolitan di Amerika dan Asia.
Bangunan tinggi sendiri memiliki banyak fungsi, bisa sebagai hotel, permukiman, perkantoran, hingga pusat bisnis. Adanya gedung tinggi juga untuk mengatasi keterbatasan lahan di perkotaan.
Kenapa Tidak Banyak Gedung Tinggi di Eropa?
Dilansir laman Novatr Senin (16/6/2025), berikut beberapa alasan Benua Eropa tidak dipenuhi gedung tinggi.
1. Melindungi Bangunan Bersejarah
Alasan paling utama mengapa banyak negara di Eropa tidak memiliki gedung tinggi adalah keberadaan bangunan bersejarah. Bangunan-bangunan tua yang sering disebut sebagai daya tarik negara di Eropa merupakan bangunan bersejarah yang usianya mungkin lebih tua dari negara tersebut. Keberadaan bangunan tersebut merupakan bagian dari peradaban dan warisan penting bagi seluruh dunia.
Apabila kota-kota besar di Eropa memiliki banyak bangunan tinggi, keberadaan bangunan bersejarah tersebut akan terhalang. Selain itu, sebagian masyarakat Eropa percaya suatu bangunan tak hanya berfungsi secara fungsional, tapi juga memiliki dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
2. Harga Properti yang Mahal
Sejumlah negara di Eropa seperti Inggris, Prancis, dan Jerman memiliki harga rata-rata properti yang cukup fantastis. Biaya pembangunan yang besar mempersulit pengadaan gedung pencakar langit di negara-negara tersebut. Selain itu, sejumlah kota di negara-negara Eropa memiliki aturan yang ketat terhadap pendirian bangunan, terutama mengenai ketinggian bangunan.
3. Tidak Berkelanjutan
Banyak pakar yang menentang pembangunan bangunan tinggi karena dapat berdampak pada lingkungan. Kemudian pembangunan gedung tinggi juga dinilai tidak berkelanjutan (sustainability) karena konstruksi gedung modern mengandalkan sistem pemanas, pendingin, dan pencahayaan yang boros energi untuk mengatur suhu ruangan. Lain halnya dengan bangunan tradisional atau bangunan tua yang lebih ramah lingkungan.
4. Adanya Pembangunan Kembali Pasca Perang
Alasan lainnya adalah banyak kota di Eropa mengalami fase pembangunan ulang karena terdampak Perang Dunia II. Pembangunan ulang ini bukan berarti membangun kota dari awal, melainkan memperbaiki dan menyelamatkan bangunan yang masih layak. Upaya restorasi ini difokuskan pada pembangunan kembali bangunan bersejarah dan kawasan perkotaan dengan memakai material dan teknik tradisional. Selain itu, masa setelah perang jumlah manusia tidak sepadat saat ini sehingga rumah susun atau gedung pencakar langit tidak dibutuhkan.
Daftar 5 Gedung Tertinggi di Eropa
Meskipun negara di Benua Eropa tidak banyak gedung tinggi, tetapi ada lho beberapa gedung tinggi yang berdiri saat ini. Namun, memang ketinggiannya tidak setinggi gedung-gedung di Asia. Menurut World Atlas, berikut 5 gedung tertinggi yang telah berdiri di negara-negara di Eropa.
Lakhta Center, Saint Petersburg, Rusia (462 meter)
One Tower, Moskow, Rusia (405 meter)
Federation Tower, Moskow, Rusia (373 meter)
OKO Tower, Moskow, Rusia (354 meter)
Neva Tower, Moskow, Rusia (345 meter)
Itulah alasan tidak banyak gedung tinggi d