SimetrisNews - Hujan yang sering turun akhir-akhir ini membuat kendaraan tentunya harus ekstra diperhatikan. Selain bisa membuat motor berkarat, air hujan yang turun juga bisa membuat motor tak enak dipandang. Alhasil, pemilik motor harus lebih rajin mencuci selama musim hujan agar tunggangan tetap kinclong.
Namun, ada kebiasaan buruk yang sering dilakukan pemilik motor saat mencuci kendaraannya. Kebiasaan buruk tersebut yaitu mencuci motor dalam keadaan mesin masih panas.
Hal ini tentu sangat berbahaya, salah-salah komponen motor yang terbuat dari logam bisa jadi meregang dan akibatnya akan cepat rusak.
"Mencuci motor atau menyemprotkan air ke mesin dalam keadaan masih panas tentu dapat mengakibatkan distorsi blok mesin dan ini berbahaya," kata Aris Haryanto, Technical Service Training Development Tedja Motor Bekasi, Sabtu (24/05/2025)
"Hal yang sama juga berlaku pada pipa panas, misalnya bagian knalpot. Selain itu, cara ini juga dapat merusak krom motor yang mengakibatkan perubahan warna" sambungnya.
Tak hanya itu, menurut Aris, jika mencuci pada saat panas dan menggunakan deterjen di bagian part plastik, tentunya dapat mengakibatkan perubahan warna atau retak.
"Periksalah bagian part seperti plastik seperti meter kombinasi, fairing, body panel, dan lampu sebelum mencuci motor," ujarnya.
Untuk itu, Ia menyarankan sebaiknya mencuci motor dilakukan pada saat mesin dingin. Selain bisa membuat mesin menjadi bersih, komponen motor juga tidak akan cepat rusak. Dengan mengikuti tips ini, motor akan lebih awet.
"Selain itu, bisa mencegah terjadinya deformasi atau perubahan bentuk komponen mesin yang terbuat dari logam akibat penurunan suhu yang cepat," tuturnya.