SimetrisNews - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dinahkodai Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengirimkan Tim Inspektur Tambang untuk melakukan investigasi teknis lapangan terkait musibah longsor di area pertambangan batu alam yang terjadi di Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat, pada Jumat (30/5).
Langkah ini sebagai bagian dari upaya penegakan norma-norma pertambangan yang baik.
Kementerian ESDM menekankan setiap kegiatan pertambangan wajib mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku.
"Kementerian ESDM menyampaikan duka cita mendalam atas musibah longsor yang terjadi di wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi milik Koperasi Pondok Pesantren Al-Azhariyah di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Cirebon. Tim inspektur sedang terjun ke lapangan untuk mendalami ini," ujar Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Tri Winarno dalam keterangannya, Minggu (1/6/2025).
Tri menjelaskan Tim Inspektur Tambang akan bergabung dengan tim tanggap darurat lainnya untuk melakukan serangkaian proses investigasi. Langkah awal mencakup pemetaan lokasi menggunakan drone untuk memetakan skala kerusakan dan status medan.
Setelah itu, tim akan melakukan asesmen potensi longsor susulan, sekaligus menganalisis faktor penyebab dari berbagai aspek, mulai dari teknis, prosedur, lingkungan, hingga kondisi kerja.
"Hasil analisis ini nantinya akan dijadikan dasar rekomendasi tindakan korektif dan preventif agar kejadian serupa tidak terulang," tambah Tri.
Sekedar Informasi, total korban tewas dalam kejadian longsor tambang di Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, hingga tercatat 17 orang hingga Sabtu (31/5) sore. Sementara itu, delapan orang masih dinyatakan hilang.
Tim SAR gabungan menemukan tiga jenazah korban longsor pada Sabtu (31/5/2025) sore. Dengan ditemukannya tiga korban itu, total korban tewas bertambah jadi 17 orang. Sedangkan, delapan orang masih dalam proses pencarian.